Pada suatu hari ada arisan di rumah Bu Tukul (sekedar nama samaran aja, biar keren). Sedang asyik-asyiknya acara, si Jarjit anak Bu Tukul yang paling kecil, kira-kira 2,5 tahun umurnya tiba-tiba mendekati ibunya yang sedang sibuk mengocok nomor undian arisan. Merasa terganggu kontan aja si ibu langsung kesal.
"Ma, aku mau berak..!!"kata si Jarjit setengah berteriak.
Setelah meletakkan botol tempat nomor undian, Bu Tukul langsung menarik anaknya menjauh ke arah WC.
"Kamu ini malu-maluin mama aja ya. Kalau mau berak lain kali jangan teriak-teriak seperti tadi" katanya kepada si anak. Si Jarjit pun cuma mengangguk aja sambil buru-buru melepas celananya.
Setelah Jarjit selesai beol, Bu Tukul menasehati anaknya lagi. Sambil memasang celana anaknya, katanya,"Nak besok-besok kalaupun kamu mau berak, jangan bilang kayak tadi ya. Kalau kamu mau berak bilang aja, Ma aku mau nyanyi. Jadi enak dengarnya, mama pun pasti langsung ngerti.Ngerti kan nak?"
"Ngerti ma. Kalau Jarjit mau berak, Jarjit mesti bilang : ma, Jarjit mau nyanyi."kata si Jarjit polos.
"Bagus, Jarjit memang anak mama."
Dua malam berikutnya, kira-kira jam 1 malam Jarjit terbangun dari tidurnya. Dia merasa perutnya agak mulas. Seperti biasa dia harus ditemani bila ingin BAB.
Dia pun segera membangunkan ibunya. "Ma, ma, banguun.."kata Jarjit sambil menggoyang tubuh ibunya.
Si Ibu yang masih ngantuk berat, cuma menyahut, "Apa sih nak,ayo bobok lagi," Si Ibu masih memejamkan matanya.
"Maa, ayo bangun. Jarjit mau nyanyii.."sahut si Jarjit mulai tak sabar karena sudah mulai kebelet.
"Aduuh nak. Mama masih ngantuk. Kalau mau nyanyi, ya udah nyanyi di telinga mama aja, tapi jangan keras-keras," ujar si ibu tetap tidak mau membuka matanya. Dia segera memiringkan badannya dan membelakangi si Jarjit.
Jarjit yang sudah kebelet tak sempat dan mau berdebat lagi dengan mamanya. Dia pun segera "MENYANYI" di telinga si mama..Brrreakg...:-D
Sumber : Dari cerita istriku ketika kami masih pacaran
0 comments:
Post a Comment